Rabu, 01 Juli 2009
Senin, 15 Juni 2009
Manohara akan ke Poltekpos?
Manohara Odelia Pinot adalah model belia kelahiran Jakarta, 28 Februari 1992.
Lahir dari seorang ibu keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina dan ayah berkebangsaan Perancis, Reiner Pinot Noack, tak heran jika Manohara, nama panggilannya, mewarisi wajah dan bentuk tubuh yang rupawan.
Namanya mulai melambung saat masuk ke dalam daftar 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar. Di usia yang masih belia ia sudah memiliki cita-cita mulia, yakni mempunyai sebuah yayasan sosial, guna membantu sesamanya yang kurang mampu. Sayangnya kehidupan model yang menyukai belajar bahasa dan seni ini tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Manohara harus menikah muda dengan seorang pangeran dari Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry di usianya yang masih 16 tahun. (Kapanlagi.com, 12-06-2009)
Seiring dengan popularitas Manohara saat ini, masih mungkinkah baginya untuk menimba ilmu-ilmu Personal Selling di Jurusan Manajemen Pemasaran Poltekpos?
Apa yang akan terjadi jika sekiranya memang benar Manohara menjadi Mahasiswa Poltekpos?
Pertanyaan-pertanyaan ini terbesit dibenak ku semasa saat ini Poltekpos sedang menjaring Penerimaan Mahasiswa Baru 2009-2010.
Oleh : Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, Pelaku Bisnis, Trainer dan Dosen Manajemen Periklanan)
e-mail : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
Senin, 08 Juni 2009
Sentuhan Personal Selling dalam Membangun Loyalitas Pelanggan
Suatu saat, anda tengah berdiri di pinggir jalan. Lalu tiba-tiba ada orang yang menyapa anda. Menanyakan kabar anda dan seterusnya. Bagaimana perasaan anda?
Wah, pasti anda akan senang. Sambil diam-diam dalam hati merasa jadi orang terkenal. Tapi bukan itu yang penting. Yang penting kemudian anda juga akan memberikan perhatian pada orang yang menyapa anda itu. Dan bahkan berusaha mengenalnya lebih jauh.
Contoh lainnya misalnya, suatu ketika anda bertemu dengan teman lama anda. Dan anda langsung bercakap dengan bahasa daerah teman anda itu. Pasti dia akan merasa senang. Walhasil hubungan anda jadi lebih akrab.
Inilah salah satu keajaiban sentuhan personal. Mereka yang semula sama sekali tak peduli pada anda, bisa langsung berubah 180 derajat. Memberikan perhatian pada anda dan menganggap anda sebagai temannya. Dan ingat, teman adalah aset yang tak ternilai.
Penggunaan sentuhan personal dalam bisnis internet amat penting. Bukan cuma untuk berkomunikasi, tapi lebih dari itu untuk menumbuhkan loyalitas konsumen.
Sentuhan personal juga lebih murah. Tak semahal kalau anda beriklan. Anda cukup mengingat nama mereka, apa hobi mereka, dan memberikan senyuman tulus. Dan saya jamin mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada bisnis anda.
Memang menggunakan sentuhan personal hasilnya tak langsung kelihatan. Karena perlu berhubungan dengan konsumen secara satu per satu. Tapi saya yakin hasilnya akan lebih kekal. Konsumen anda loyal dan akan terus mengingat bisnis anda. Mereka akan menjadi pelanggan setia.
Nah, sekarang bagaimana sentuhan personal semacam ini bisa anda gunakan di bisnis internet?
Prinsipnya sama, hargai klien dengan memberikan pelayanan yang manusiawi. Seperti contoh di atas, sapalah klien anda dengan menyebut namanya saat anda mengirim pesan. Jika hal itu tidak mungkin anda lakukan secara manual, ada mesin autoresponder yang siap membantu.
Cara lainnya, ajaklah klien anda bercanda saat berkomunikasi. Buat mereka merasa nyaman dengan guyonan anda. Ini yang kemarin dilakukan presiden Obama untuk menjaring dukungan. Saat berkampanye di internet Obama tak pernah menganggap dirinya sebagai calon presiden Amerika. Ia memperlakukan teman-temannya di Facebook seperti seorang sahabat. Tidak hanya bicara masalah politik dan pemerintahan, Obama bahkan sering bercerita tentang hal yang lebih intim dengan para pendukungnya. Melalui cara seperti ini Obama bisa menjaga loyalitas pendukungnya hingga ia terpilih.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda siap memberi sentuhan personal pada konsumen anda? Bicaralah seperti orang yang sedang duduk bersama di sebuah warung makan kepada mereka.
Yang jelas, anda mesti memperlakukan konsumen anda seperti sahabat. Ya, jadikan mereka sebagai sahabat anda.
Forwarded by: Kanaidi, SE.,M.Si
Related Posts :
www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
http://www.jokosusilo.com/2008/12/30/sentuhan-personal-penting-untuk-membuat-konsumen-anda-loyal/
Proses Personal Selling
meliputi 3 hal, yaitu :
1. Menggunakan konsep-konsep pemasaran (adopt the marketing concept)
2. Nilai personal selling (value personal selling)
3. Berperan sebagai problem solver/ partner/ konsultan (become a problem solver)
Value of Personal selling
Tenaga penjual bukan sekedar mengkomunikasikan nilai produk yang ditawarkan, melainkan dapat menciptakan nilai (value) bagi pelanggan. Value bisa diciptakan melalui dua cara. Pertama, penjual menciptakan value dengan memberikan benefit baru bagi pelanggan di luar benefit yang melekat pada barang atau jasa ityu sendiri. Kedua, kalau tidak dapat menciptakan value baru – cost yang dibebankan kepada pelanggan harus dikurangi.
Personal selling dalam kegiatan bisnis telah mengalami revolusi mulai dari jaman pushing or peddling product hingga ke jaman partnering, atau lebih jauh lagi sudah menggunakan pendekatan consultative selling yang lebih menekankan pada identifikasi kebutuhan yang diinginkan para konsumen melalui komunikasi yang efektif antara tenaga penjual dan customer.
Proses Personal Selling
Proses personal selling merupakan langkah-langkah akurat yang dapat diikuti oleh para Salesforce atau wiraniaga, yaitu :
- Prospecting and Qualifying
- Pre Approach dan Approach
- Presentation and Demontrations
- Handling Objections
- Closing
- Follow up
Penjelasan lengkap + file PPT dari masing-masing Proses Personal Selling tersebut, hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si
e-mail : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id